Disamping analisa Fundamental para trader sering kali menggunakan analisa teknikal, untuk melakukan analisa sebelum mengambil keputusan dalam trading. Analisa teknikal ini menggunakan beragam alat/tool di antaranya: indikator teknikal seperti moving average, garis fibonacci, hitungan pivot point, melihat pola/pattern candlestick, dan lain sebagainya.
Di artikel ini kita akan membahas cara menganalisa pergerakan harga dengan pola / pattern candlestick. Ada beberapa pola candlestick yang menjadi fokus para pelaku pasar seperti candle stick pattern engulfing, doji, hammer dan hanging man, harami, dan marubozu.
Berikut pembahasan pola-pola candlestick ini:
1. Pola Candlestick Engulfing
Pola engulfing ini adalah pola candlestick yang mengindikasikan akan terjadinya reversal atau pembalikan arah. Untuk reversal naik disebut bullish engulfing dan untuk reversal turun disebut bearish engulfing. Pola disebut bullish engulfing bila ada sebuah candlestick dengan body panjang yang menunjukkan kenaikan yang menutupi candlestick turun sebelumnya. Dan sebaliknya, pola disebut bearish engulfing bila ada sebuah candlestick dengan body panjang yang menunjukkan penurunan yang menutupi candlestick naik sebelumnya.
2. Pola Candlestick Doji
Pola doji adalah pola candlestick yang terbentuk karena harga pembukaan dan penutupan sama sehingga membentuk tanda palang. Pola doji ini menunjukkan kekuatan pembeli dan penjual yang seimbang di satu waktu. Pola ini juga menunjukkan pasar masih belum bisa menentukan kemana arah pergerakan harga selanjutnya. Namun kebanyakan pola candlestick doji ini mengindikasikan pasar akan berbalik arah sesudah doji terbentuk. Candlestick pattern yang biasa menggunakan doji adalah Morning Doji Star (reversal naik), Evening Doji Star (reversal turun), Gravestone Doji (potensi naik), Dragonfly Doji (potensi turun), dan Long-Legged Doji (sideway).
3. Pola Candlestick Hammer dan Hanging Man
Dua pola ini adalah candlestick dengan body kecil dan ekor/tail yang panjang ke bawah dengan ukuran dua kali panjang body-nya. Dua pola ini mengindikasikan akan terjadi reversal. Pola Hammer mengindikasikan reversal naik, sementara pola Hanging Man mengindikasikan reversal turun.
4. Pola Candlestick Harami
Pola candlestick disebut harami bila muncul candlestick dengan body kecil dan ekor/tail yang pendek setelah candle stick dengan body yang panjang. Munculnya Harami ini menunjukkan kekuatan tren mulai memudar dan akhirnya bisa berujung pada reversal atau pembalikan arah.
5. Pola Candlestick Marubozu
Pola candlesstick Marubozu menunjukkan arah pergerakan harga saat itu. Marubozu adalah candlestick dengan body yang panjang dan hampir tanpa ekor/tail. Jadi bila Marubozu ditutup di atas berarti sedang terjadi pola White Marubozu yang artinya ada momentum penguatan harga. Dan sebaliknya bila Marubozu ditutup di bawah berarti sedang terjadi pola Black Marubozu yang artinya ada momentum pelemahan harga.
Demikian beberapa pola candlestick yang bisa memprediksi arah pergerakan harga selanjutnya. Pola-pola ini bisa membantu kita dalam menentukan posisi yang tepat di pasar keuangan.
2 Comments
Saya pikir memang bentuk dari candlestick itu sedikitnya bisa memberikan kita gambaran terhadap kondisi pasar yang sedang terjadi. Oleh karena itu apapun indikator yang kita gunakan, saya pikir akan lebih baik jika kita memasukkan bentuk candlestick kepada prediksi kita terhadap pergerakan pasar yang akan terjadi. Soalnya dalam menjalankan kegiatan trading saya di Gainscopefx.com pun saya seperti itu, dimana memang nyatanya membantu saya untuk dapat memprediksi pergerakan pasar dengan lebih akurat.
saya mau tanya, apakah semua jenis candlestik akan berlaku di semua flafon