Lahir di Belanda pada tahun 1946, Ed Seykota menuntut ilmu akademisnya di Fakultas Teknik Elektro MIT dan berhasil lulus ilmu manajemen di MIT Sloan School of Management, Amerika Serikat (AS) pada tahun 1966. Seykota mulai masuk ke dunia trading pada akhir 1960 dengan membuka akun transaksi komoditi perak. Waktu itu ia berasumsi bahwa harga akan naik dan Kementerian Keuangan AS berhenti menjual perak.
Sambil menanti hal itu terjadi, Seykota disarankan untuk mengambil posisi short (jual) pada komoditi tembaga oleh broker-nya. Rekomendasi itu sayangnya tidak berhasil sehingga ia memilih untuk kembali menunggu periode yang lama dinantikannya, yakni bullish perak.
Ketika waktunya tiba, Ed Seykota mengambil posisi long (beli). Namun yang terjadi sebaliknya, harga perak terus menurun sehingga ia mengalami kerugian. Bukannya kapok, ia justru semakin tertarik dengan dunia trading. Seykota menyadari kalau pasar telah men-discount bullish untuk perak, sehingga ketika U.S Treasury berhenti menjual perak, harga berbalik turun.
Di saat yang sama, pria kelahiran 7 Agustus 1946 ini membaca tulisan Bapak Trend-following, Richard Donchian, tentang mekanisme sistem trading dan Moving Average Crossover untuk menghasilkan profit di pasar. Pada awalnya Seykota skeptis terhadap apa yang ditulis oleh Donchian, namun setelah ia menguji teori itu melalui sistem trading terkomputerisasi ia akhirnya percaya akan keampuhannya.
Ed Seykota melanjutkan karirnya di perusahaan pialang. Mengingat komputer merupakan barang yang langka pada zamannya, ia harus menumpang komputer yang dimiliki oleh divisi akunting perusahaan tempat ia bekerja setiap akhir pekan untuk menguji sistem trading yang ia ciptakan. Dalam jangka waktu enam bulan, salah satu Market Wizard Wall Street ini menguji ratusan variasi dari empat sistem sederhana berdasarkan data harga 10 komoditas selama 10 tahun terakhir. Sistem ciptaan Seykota menuai pujian dari perusahaan karena trend-following terbukti mampu menghasilkan profit.
Sayangnya ada ketidakcocokan pemikiran antara Seykota dan pihak manajemen yang membuat keduanya harus berpisah. Seykota memutuskan untuk berhenti kerja dan beralih menjadi seorang money manager. Dalam pengelolaan dananya, pria yang sekarang tinggal di Texas ini tidak mau sembarangan menerima nasabah. Ia akan mewawancarainya terlebih dahulu, dan hanya menerima calon nasabah yang bisa mendukung metode trading dalam jangka panjang. Alasan itulah yang membuat nama Seykota menjadi kurang terdengar karena di awal 1970-an, jumlah nasabahnya hanya sekitar 6 orang.
“Edward Arthur Seykota, namanya tidak terlalu tenar dibandingkan dengan trader-trader top lainnya. Padahal ia telah berkontribusi besar terhadap dunia investasi dengan memperkenalkan sistem trading ter-komputerisasi secara komersial. Sistem ini diakui mampu menghasilkan profit luar biasa. Sebagai buktinya, ada satu account kelolaan Ed Seykota yang nilainya meroket dari $5.000 di tahun 1972 menjadi $15.000.000 dalam waktu 12 tahun saja. Rasio kenaikan itu setara dengan 300.000%!”
Gaya Trading
Pada dasarnya gaya trading Ed Seykota merupakan trend-following yang dikombinasikan dengan pola-pola tertentu. Baginya kunci keberhasilan jangka panjang adalah penggabungan antara money management dan sistem trading. Meski tidak merinci cara melakukannya, Seykota menyarankan setiap trader untuk selalu belajar mengembangkan sistem trading yang cocok dengan gayanya masing-masing.
Berbeda dengan orang kebanyakan, trader teknikal ini ini menganggap analisis fundamental tidak berguna karena pelaku pasar telah men-discount harga. Ia menyebutnya sebagai ‘funny-mentals’. Namun jika trader mampu memahami fundamental lebih awal sebelum disadari oleh pelaku pasar lainnya, maka itu disebut ‘surprise-a-mentals’
Tiga hal yang diperhatikan Seykota saat trading adalah trend jangka panjang, pola grafik terkini dan posis terbaik untuk buy atau sell. Untuk mencari posisi yang tepat, misalnya buy, ia akan menempatkan posisi di atas harga pasar (metode breakout) tetapi dengan terlebih dahulu mengidentifikasi momentum bullish yang kuat. Jika posisi yang diambilnya salah, ia akan segera keluar dari posisi tersebut.
Seperti trader top pada umumnya, risiko yang diambil dari satu posisi tidak lebih dari 5% dari total ekuiti dalam satu akun. Ketika harga bergerak sesuai posisi dan mengikuti tren, stop loss dipindahkan untuk mengunci profit, dan biarkan keuntungan bergerak mengikuti trend.
Prinsip trading yang selalu dijalankan oleh Seykota yaitu; segera tutup posisi jika salah, biarkan posisi jika tepat, tetap membuka posisi dengan jumlah kecil, ikuti aturan tanpa pertanyaan dan tahu kapan aturan tersebut bisa dilanggar. Ia selalu mengurangi aktivitas trading sehabis mengalami kerugian beruntun. Kembali trading setelah mengalami kerugian beruntun akan menghancurkan sisi emosional seseorang.
Dunia trading merupakan dunia yang dinamis. Dengan selalu mengikuti aturan dalam sebuah sistem trading, seorang trader memang dapat menciptakan profit. Namun Ed Seykota memandang prinsip itu secara fleksibel. Baginya seorang trader harus mengembangkan aturan baru sebagai bagian dari evolusi trading-nya. Baginya kunci keberhasilan jangka panjang adalah penggabungan antara money management dan sistem trading.
Prinsip trading Ed Seykota sebenarnya cukup sederhana, Cut losses, ride winners, keep bets small, follow the rules without question, know when to break the rules.